AuthorMenulis berbagai info yang membawa inspirasi Archives
August 2020
Categories |
Back to Blog
Umat muslim sedunia memperingati Hari Raya Idul Adha dengan sebuah ritual keagamaan, yaitu ibadah kurban. Pada saat itu, dilakukan penyembelihan hewan kurban yang kemudian membagikan dagingnya ke masyarakat yang berada di lingkungan sekitar. Sebuah ritual yang unik dan banyak dinantikan oleh banyak orang setiap tahunnya. Terutama tentu oleh pedagang hewan ternak yang memanfaatkan momen itu dengan jual sapi kurban saat menjelang hari raya tiba.
Saat ini, hampir semua bisnis telah memanfaatkan teknologi informasi. Apalagi masyarakat pun terbilang sudah familiar dalam penggunaan dan cukup menguasainya. Bisa dilihat dari begitu maraknya bisnis toko online dan platform aplikasi digital lainnya. Maka, tak heran untuk jual sapi kurban pun kini sudah dilakukan secara online. Banyak orang memilih untuk menggunakannya karena cara ini dianggap lebih praktis dan mudah tanpa harus berkeliling mendatangi pasar hewan atau lapak-lapak jual beli hewan ternak untuk mendapatkan hewan kurban yang diinginkan. Dengan adanya platform digital yang menjadi tempat jual sapi kurban secara online ini memberi alternatif pilihan yang menjadikan orang dapat menentukan jenis hewan kurban mana yang sesuai dengan keinginan dan tentunya kemampuan finansial. Pilihan dalam bentuk paket yang dibedakan berdasar grade hewan kurban berikut harganya. Dengan demikian orang lebih mudah untuk memilihnya. Selain itu, proses transaksi pembayaran juga relatif mudah dan cepat karena melalui jalur non tunai. Bisa dengan transfer antar rekening bank atau melalui produk layanan finansial lainnya. Semua itu bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga proses mencari hewan kurban tak lagi banyak menyita banyak waktu, biaya dan tenaga. Dari sekian banyak platform digital penyedia hewan kurban online, Akadbaiq adalah salah satu pilihan terbaik yang patut direkomendasikan. Jaringan kemitraan dengan para peternak di berbagai daerah menjamin ketersediaan hewan kurban kapan saja diperlukan. Pastinya, hewan ternak sudah terjamin kesehatannya dan sesuai dengan ketentuan syariat untuk menjadi hewan kurban. Selain itu, platform ini juga memiliki keunggulan yang berupa program tabungan kurban. Program ini memungkinkan orang untuk merencanakan kurban sejak dini, dengan cara mengangsur biaya kurban sesuai paket yang tersedia sehingga ibadah kurban pun terasa lebih ringan. Baca Juga: Kisah Sejarah Di Balik Ibadah Kurban
0 Comments
Read More
Back to Blog
Para ahli kesehatan sangat merekomendasikan ASI eksklusif untuk menunjang pertumbuhan optimal pada bayi. Hal ini sangat dipengaruhi pula oleh kelancaran produksi ASI, dimana setidaknya ada 4 syarat yang harus diperhatikan agar produksi ASI lancar.
1. Nutrisi Sudah selayaknya ibu menyusui banyak mengkonsumsi makanan bergizi. Sebenarnya tak ada jenis makanan tertentu yang dapat menstimulasi produksi ASI. Hal ini dikarenakan ASI cenderung bersifat spesifik pada setiap bayi. Banyak sedikitnya jumlah produksi ASI tidak bisa sama bagi ibu dan bayi. Bila ada gejala alergi, batasi konsumsinya. Intinya jangan sampai menghalangi asupan nutrisi bagi ibu yang tentunya akan berpengaruh pada ASI yang dihasilkan. 2. Menyusui langsung Bayi yang menyusu secara langsung menjadi suatu rangsangan yang baik untuk menstimulasi produksi ASI. Hal ini disebabkan oleh hormon prolaktin yang aktif saat payudara dihisap oleh mulut bayi, sehingga merangsang produksi ASI. Namun terkadang menyusui bayi secara langsung tidak bisa dilakukan saat Ibu juga memiliki aktivitas lain. Karena itulah, dalam program ASI eksklusif Ibu masih bisa mengumpulkan ASI dan menyimpannya untuk diberikan pada bayi melalui botol susu. 3. Dukungan dari lingkungan Dukungan baik fisik maupun psikis menjadi faktor penting bagi ibu untuk menjalankan program ASI eksklusif bagi bayinya. Dukungan bisa diperoleh dari keluarga dan lingkungan sekitar, seperti tempat kerja dan lingkungan masyarakat di sekitar tempat tinggal. Baca juga : Pentingnya ASI Eksklusif bagi Bayi 4. Disiplin Terutama bagi ibu yang bekerja, agar disiplin mengatur waktu untuk mengumpulkan ASI untuk bayi bila tak sempat menyusui secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar pasokan susu tetap cukup untuk diberikan pada bayi saat di rumah nanti. Dengan demikian program ASI eksklusif pun tetap lancar meski sibuk beraktivitas. |